Minggu, 08 Februari 2015

Ukur Kemampuan, Medan, dan Kerjakanlah !

Kebanyakan orang yang tidak sukses berpegang pada gagasan bahwa sukses adalah tujuan. Padahal sesungguhnya, sukses adalah suatu perjalanan. Kunci sukses adalah kemampuan kamu untuk terus meningkatkan diri. Kegiatan semata tanpa menghasilkan peningkatan diri, tak ada gunanya. Karena itulah, penetapan sasaran atau niat menjadi begitu penting.
Setelah sasaran ditetapkan, yakinlah bahwa sasaran itulah yang kamu inginkan. Keyakinan begitu penting karena kita biasanya sangat labil dalam perjalanan. Biasanya, kelabilan ini muncul ketika melihat orang lain tampak mudah meraih keberhasilannya. Lalu, kita akan berpikir ulang. Jangan-jangan, saya salah sasaran? Tidak, jangan begitu. Yakinlah sasaranmu itu tepat dan yakinlah bahwa kamu dapat menempuh sasaran itu.
Agar semakin yakin akan sasaran dan kemampuanmu mencapai sasaran itu, kamu harus mengukur kemampuan dasar dan bakatmu. Tanpa kepastian bahwa kamu memang mampu untuk sasaran itu, kamu akan sekadar berangan-angan kosong.
Kejujuran, itulah yang kamu butuhkan. Kita tak bisa menetapkan sasaran karena orang lain menginginkan sasaran itu. Semua orang memiliki jalannya sendiri-sendiri karena semua orang memiliki bakat dan kemampuan yang berbeda.

Jumat, 12 April 2013


Klasik Dinamis di Rumah Lajang "Cut Meyriska"



Rumah adalah simbol pemiliknya. Rumah juga harus praktis, tak sekadar tempat tinggal, tapi perpaduan antara kebutuhan dan karakter penghuni dan pemenuhan sisi arsitektural. Syarat-syarat itulah yang dipegang artis muda Cut Ratu Meyriska, akrab disapa Chika “Rumah itu bukan sekadar besar dan indah, tapi juga harus bisa menampung semua kebutuhan penghuni dan bersifat personal. Hal itu yang selalu diingatkan Papa saat membantu mencari rumah ini. Apalagi ini adalah hasil kerja keras saya selama kerja di dunia hiburan,” jelas pendukung sinetron Karunia, Dewa, Kepompong dan Arti Sahabat.
Dekat akses tol
Lokasi strategis dekat dengan tempat syuting dan kampus juga menjadi pilihan Chika saat menentukan tempat tinggalnya yang berada di daerah Cilangkap, Jakarta Timur. “Posisi tidak terlalu di kota, tapi dekat dengan akses tol JORR, menjadi pilihan saya saat membeli town house ini,” papar Chika.
Town house dengan jumlah penghuni terbatas, ada fasilitas keamanan 24 jam menjadi jaminan Chika akan kenyamanan tinggal di rumah yang berdesain modern ini. Rumah yang memiliki luas bangunan 170  m2 di atas lahan 117 m2  dibeli Chika akhir 2010. Karena penghuninya masih muda, atas saran kakak Chika, Okky, fasad rumah, diwarnai Oranye yang dipadu dengan batu alam. Penambahan sun shading warna Putih menjadi aksen yang menarik pada area fasad.
Pembagian tiap ruang
Konsep pembagian ruang pada rumah tiga lantai yang mulai dihuni awal tahun ini sangat sederhana. Ruang Tamu formal yang didominasi furnitur semi klasik merupakan area pertama yang ditemui saat memasuki rumah ini. Dilengkapi satu set sofa kulit berdesain klasik warna Marun dengan dinding berhias wallpaper dan lukisan abstrak sebagai pelengkap di ruang publik. Masih di ruang yang sama, terdapat ruang tamu kedua yang ditata lebih sederhana, dilengkapi satu set sofa modern menempati area di bawah tangga. “Khusus di Ruang Tamu ini, saya minta Mama menatanya. Furnitur bergaya Klasik dipilih karena menurut Mama berkesan mewah dan bersifat abadi,” aku putri pasangan Ir. Suryadi AK dan Cut Suharmita.
Lanjut ke ruang dalam, Chika menempatkan Ruang Makan yang menyatu dengan Pantry. Uniknya, Ruang Makan yang didominasi furnitur warna Merah ini dilengkapi taman hasil kreasi sang Ayah. “Papa sendiri yang menata taman ini, lengkap dengan kolam ikan dan waterwall. Jadi saat kami makan bersama sambil diiringi gemericik suara air,” ungkap model iklan Nu Green Tea dan Clear & Clear.
Ruang Keluarga, ruang favorit
Beranjak ke ruang lain, dengan menaiki anak tangga menuju lantai dua. Dua ruang yang menjadi favorit Chika, berupa ruang yang didominasi warna Oranye, dan digunakan sebagai Ruang Keluarga, yang sering digunakan Chika bersama teman-temannya dan Kamar Tidur Utamanya. “Bisa dibilang, lantai dua merupakan area favorit dan kekuasaan saya. Bisa dikatakan, kehidupan saya lebih banyak di lantai ini, ketimbang di ruangan lainnya,” aku pendukung film layar lebar Seandainya yang menata interior rumahnya dibantu kakak dan kedua orangtuanya.
Dibatasi curtain dekoratif warna Silver, Chika menata Ruang Keluarga yang memiliki view luas melalui jendela kaca besar sentuhan Modern. Sepasang sofa motif floral warna Oranye dengan dinding yang dilapisi wallpaper motif kotak-kotak warna senada, memberikan kesan dinamis pada area ini. Sebagai pelengkap area favoritnya, Chika menambah satu set audio video set yang terbilang lengkap. “Di ruang inilah saya biasa berkumpul dengan sahabat dan teman-teman yang pernah bermain di sinetron Arti Sahabat yang sampai kini masih kompak berteman. Bahkan rumah ini menjadi basecamp para orangtua kami kalau lagi menunggu syuting, tambah Chika.
Bersebelahan dengan Ruang Keluarga, Kamar Tidur Utama Chika yang lagi-lagi didominasi warna Oranye. Chika mendesainnya sangat simpel, hanya berisi sebuah tempat tidur berdesain minimalis berukuran king size, sepasang side table di kanan-kirinya, serta wardrobe yang didesain memanjang lengkap dengan cermin besar. Chika juga melengkapi kamarnya dengan kamar mandi kering.
Naik menuju ke lantai tiga, Kamar Tidur orangtua Chika yang didominasi warnan Hijau dan Kamar Tidur adik bungsunya. Selain kedua kamar tersebut, untuk melengkapi kenyamanan di rumahnya nantinya Chika akan membuat roof garden dan ruang musik untuk adik tercintanya. “Supaya adik bungsu saya betah di rumah, nantinya akan saya buatin ruang musik lengkap dengan alat musiknya,” tutup penggemar Harry Potter dan grup band d'Masiv.


Read more: Klasik Dinamis di Rumah Lajang - bintanghome.com http://www.bintanghome.com/rubrik-utama/at-home-with/1583-klasik-dinamis-di-rumah-lajang.html#ixzz2QJkkGXG5

Selasa, 25 Desember 2012

Cintaku Bersemi di kota Bali (Part 6)


kamu,” kata Anisa sambil menghapus air mata Shilla “Mungkin Tuhan member pelajaran buat aku, supaya aku lebih sabar dan lebih kuat,” jawab Shilla sambil tersenyum.
Bel pulang sekolah pun berbunyi, jam dimana menjadi akhir kegelisahannya terhadap hal yang bias membuat air matanya menetes. “Shilla, tunggu” teriak seseorang dari arah belakangnya “Seperti suara Reza. Oh, tidakkk jangan dia jangan dia,” kata Shilla dalam hati “Aku mau mengembalikan novel kamu yang tertinggal dirumah aku..ini Shill,” kata Reza “Oh iya, makasih yaa. Ya udah aku duluan yaa” “Hati-hati Shill,” Sesampainya dirumah Shilla langsung masuk ke kamarnya dan menangis. “Tadi kenapa dia bilang hati-hati ke aku. Rasanya tadi aku ingin mengatakan aku kangen kamu. Aku lelah, kamu tidak pernah tau bahwa aku sangat lemah tanpa kamu” “Ya Tuhan, aku ngomong apa sih. Kuat dan sabar dong Shilla. Masa Cuma gara-gara cowok aja aku sampe down kayak gini,” kata Shilla menyemangati dirinya sendiri. “Shillla, aku udah didepan rumah kamu. Jadi gak kita main ke pantai. Aku tunggu di depan yaa?” sms Anisa “Jadi dong, tunggu yaa” balas Shilla. Dan beberapa menit kemudian, Shilla dating “Hey, maaf yaa nunggu lama. Ya udah kita berangkat aja yukks?” ajak Shilla. Sesampai di pantai, Shilla bukannya malah seneng tapi dia malah galau dan sedih. Ya, pantai Kuta adalah tempat yang paling Shilla dan Reza datangin saat mereka masih bersama. “Shill, tuh kan kamu sedih. Ini nih yang aku takutin kalau aku ngajak kamu kesini,” “Hahahaha..enggak kok, aku gak sedih. Ayook kita kesana,” kata Shilla sambil berlari menuju tepi pantai. “Shilla, Shilla. Kamu itu gak bias bohongin perasaan kamu ke aku. Kamu itu sahabat aku, jadi aku tau saat kamu sedih saat kamu senang. Aku janji, aku akan hibur kamu Shilla. Apapun yang buat kamu senang dan ceria lagi kayak dulu pasti aku lakukan termasuk mempersatukan kamu sama Reza lagi. Kamu itu sahabat terbaik yang Tuhan berikan buat aku. Jadi aku gak mau lihat kamu sedih terus, Shill” batin Anisa. Mereka berdua menghabiskan waktu mereka bersama dipantai dengan mebuat istana pasir,foto-foto bersama, dan sampe akhirnya pun mereka istirahat karena kelelahan. “Aku beli minuman dulu yaa Shill. Tungguin aku disini,” kata Anisa “Oyi, aku tunggu disini yaa,” jawab Shilla “Ini beneran aku di pantai Kuta, tempat yang biasanya aku sama Reza menghabiskan waktu sore bersama untuk menikmato sunset. Aku belum bisa ngelupain kamu. Segala cara udah aku coba, tapi tetep aja gak bisa. Melupakan kamu memang hal yang mustahil untuk aku lakukan. Aku gak gak pernah bisa punya rasa benci sama kamu Reza. Kisah aku dimulai saat alu ketemu kamu dan kisah itu sangat indah. Aku gak akan sanggup jika kisah kita berakhir gitu aja,” batin Shilla dalam hati sambil menangis. Lalu Shilla menuliskan sesuatu di atas pasir “I miss memories in the old time with you, Reza” Tiba- tiba Anisa dating dengan membawakan 2 kelapa muda segar. “Ciehhh..sepertinya ada yang kangen seseorang nih,” ujar Anisa meledek “Kamu sejak kapan disitu?” Tanya Shilla dengan raut muka yang mal “Hahaha…aku udah dari tadi disini. Kamu sih asyik nulis diatas pasir,” Dan tak lama kemudian tulisan yang dibuat Shilla terhapus oleh ombak. “Udah ahh, jangan ledek aku. Mana kelapa muda nya. Haus bangettt aku” “Kamu masih sayang kan sama Reza? Kalau kamu gak bisa ngelupain Reza, jangan dipaksa dong Shill,” Tanya Anisa. Shilla hanya membalas pertanyaan Anisa dengan tersenyum. Waktu sudah menunjukkan pukul 5 lebih, Shilla dan Anisa bergegas segera pulang ke rumah mereka masing-masing. Dan malam itu, hujan menghuyur kota Bali. Saat itu juga Reza dan Shilla merasakan kangen satu sama lain. “Hay hujan tolong sampaikanlah rasa bersalahku ini kepada dia. Sungguh aku rindu padamu Shilla. Aku gak kuat hidup tanpa kamu disisi aku. Aku masih sayang sama kamu dan aku gak mungkin gak bisa sayang sama kamu,” kata Reza. Di tempat lain tiba-tiba Shilla berkata “Hay hujan, tolong sampaikanlah rasa rindu ini kepada dia. Aku memang masih cinta sama kamu, Reza. Semakin aku berusaha untuk ngelupain kamu semakin susah juga aku buat ngelupain kamu. Aku... butuh pelukan kamu sekarang, saat air mata ini jatuh untuk kesekian laginya karena kamu. (Continued)

Cintaku Bersemi di kota Bali (Part 5)

Beberapa menit kemudian pun Reza masuk ke kelas. Shilla dan Anisa yang awalnya berbincang asyikk menjadi diam dan Shilla pun hampir meneteskan air matanya. “Shilla, senyum dan semangat dong. Aku yakin kamu bisa dan kamu kuat,” kata Anisa menyemangati Shilla “Pasti dong. Tetep senyum dan semangat..hehe,” jawab Shilla sambil tersenyum menutupi kesedihannya di depan Anisa sahabatnya. “Maafin aku Shilla, aku udah menyakiti hati kamu. Jujur aku gak mau kita berdua harus berpisah seperti ini, aku gak kuat hidup tanpa kamu disisi aku” batin Reza. Bel istirahat pun berbunyi Shilla dan Anisa pergi ke kantin bersama. Dan tiba-tiba mereka disamperin sama Kinan dan teman-temannya. “Hey Shilla, kamu baik-baik aja kan?” Tanya Kinan “Aku baik-baik aja kok. Kenapa kamu care banget sama aku gitu? Gak usah sok care deh,” ujar Shilla sambil meninggalkan Kinan dan Anisa. “Aduuhh, maaf yaa Kinan. Shilla lagi badmood, jadi dia agak emosian gitu. Kalau mood nya udah baik, pasti dia ceria kayak dulu lagi deh,” kata Anisa. “Iya, aku tau kok. Ya udah samperin sana Shilla keburu lari jauh entar. Sekalian bilangin ke dia, jangan sedih terus cepetan move on. Aku gaku mau lihat dia sedih, kalau dia sedih aku jadi ikutan sedih,” kata Kinan. “Siiip deh nanti aku bilangin ke Shilla,” jawab Anisa “Mana mungkin aku ikutan sedih lihat kamu sedih Shill, justru aku senang lihat kamu udah putus sama Reza. Jadi gak ada di sekolah ini yang namanya ‘The sweet couple’ lagi,” batin Kinan “Shillaaaa..kamu kenapa sih? Sama Kinan kok gitu, tadi dia bilang elo disuruh cepatan move on, jangan sedih terus. Dia care banget sama elo. Tapi elo aneh sama dia, biasanya kan baik- baik aja,” Tanya Anisa penasaran “Dia itu sok care aja sama aku. Padahal hatinya punya niatan busuk sama aku. Dia itu udah nusuk aku dari belakang. Dia bukan temen yang baik yang kayak kita kira,Nis” jawab Shilla “Emangnya dia kenapa Shill? “Dia yang udah bikin Reza mutusin aku, Nis. Dia bilang ke Reza kalau aku itu orangnya munafik. Ya, bodohnya Reza percaua sama dia,” jawab Shilla sambil menangis “Ya ampun, emang kamu munafik gimana coba Shil..jahat yaa Kinan tuh, udah ngomong sama Reza tentang kamu yang gak bener. Dia cantik tapi hatinya busuk. Aku harus kasih dia pelajaran karena dia udah bikin sahabat aku ini sedih” “Gak usah Nisa, biar Tuhan aja yang membalas semua perbuatan dia” “Ya ampun kamu itu jadi orang terlalu baik Shilla. Tapi kenapa aja ada orang yang nyakitin hati

Cintaku Bersemi di kota Bali (Part 4)


“Kinan bilang sama gue, kalau itu orang nya munafik dan gue udah tau buktinya. Jadi kayaknya hubungan kita gak bias dilanjutin. So, kita putus?” kata Reza sambil meninggalkan Shilla sendirian “Aaaaaaaaaaaaa, kenapa semua ini terjadi, kenapa aku dan dia gak menjadi kita lagi. Apa semua yang kita lakukan selama ini hanya menjadi tinggal kenangan? Aku gak mau semua ini terjadi begitu cepat. Sekarang apa yang aku takutin udah beneran terjadi yaitu kehilangan kamu. Jika aku punya 1 permintaan, aku ingin tidak ada cinta diantara kita sehingga hari ini aku tidak menangisimu,” teriak Shilla “Kita pernah di suatu masa bersama, walau kini tak sama. Jangan lupakan indahnya. Aku pernah bilang sama kamu walupun suatu hari nanti kita sudah tidak bersama lagi tapi hati ini akan selalu tetap untukmu,” batin Reza sambil menyesali apa yang dia lakukan pada Shilla. Siang yang panas menjadi saksi putusnya kisah cinta Shilla dan Reza. Shilla berjalan lambat kea rah mobilnya untuk melaju menuju rumah. Sesampai dirumah Shilla pun menangis pada mamanya lalu Shilla menceritakan apa yang sudah terjadi. Mamanya pun menasehati Shilla “Shilla, di dunia ini gak ada yang abadi. Kamu piker tawa dan tangis, senang dan sedih terbangun Cuma dalam 1 malam? Itu semua gak akan pudar Shilla, semua Cuma ada perpisahan. Kamu tau Shilla hidup tanpa cinta pasti sakit, tapi hidup dengan cinta ‘Beresiko’ sakit. Tetep senyum dan semangat dong anak mama yang cantik ini, kalau kamu sama Reza emang jodoh, Tuhan pasti akan mempertemukan kalian lagi. Sekarang kamu masuk kamar,ganti baju, setelah itu makan yaa. Gak usah sedih lagi,” kata mama. “Iya, maaaa” jawab Shilla sambil memeluk erat mamanya. Setelah selesai makan, Shilla langsung masuk ke kamarnya lagi.
Pagi ini Shilla bangun dengan alarm yang ia nyalakan. Mata Shilla, masih terlihat sembab karena semalam dia menangis memikirkan cintanya dengan Reza yang kandas begitu saja. “Selamat psgi dunia,” kata Shilla sambil tersenyum terpaksa “Apa ini dunia baruku? Dunia tanpa ada Reza disisiku. Ini seperti sebuah mimpi buruk,” batin Shilla “Enggaaaak aku engak boleh nangis karena dia, dia itu udah jahat, dia itu egois, dia yang udah bikin aku jatuh cinta, dan sekarang dia putusin aku gitu aja. Aku yakin suatu saat, aka nada seseorang yang hadir di kehidupan aku, orang yang bias menerima semua keburukanku, seburuk apapun itu,” kata Shilla. Setelah selesai sarapan Shilla, Shilla dan adiknya pun berangkat sekolah bersama. Sesampai di sekolah, sejak di pintu gerbang sampe menuju kelasnya pun teman-temannya menatap Shilla dengan raut muka yang sedih. “Anisaaaa, kenapa semuanya pada natap aku dengan raut muka yang sedih sejak tadi di depan gerbang sampe sekarang pun di kelas kamu juga. Kamu tau apa penyebabnya?,” Tanya Shilla “Ya ampun Shil, mereka itu kayak gitu karena mereka care dan sedih karena kamu dan Reza udah putus, kalian berdua kan Couple paling sweet di sekolah ini. Semua orang senang lihat hubungan kalian. Kalian kenapa bias putus gitu aja sih? Aku lihat hubungan kalian baik-baik aja tapi kenapa tiba-tiba aku dapet kabar kalau kalian putus. Aku sebagai sahabat kamu dan Reza sedih bangeet lhoo,” “Kamu tau dari mana, Nis? Aku aja gak pernah cerita sama siapa-siapa kecuali sama mamaku, karena aku gak mau lihat orang-orang yang aku sayang sedih karena kesedihan aku” “Kamu bohong Shill, katanya kamu gak mau cerita sama orang-orang yang kamu sayang karena kamu gak mau lihat orang-orang yang kamu sayang itu sedih tapi buktinya kamu cerita sama mama kamu. Dia orang yang paling kamu sayang kan? Kamu juga egois Shill, kamu Cuma mau memendam kesedihan kamu sendiri. Kamu gak mau cerita sama aku, padahal aku itu sahabat kamu Shilla. Cerita dong sama aku, jangan kau anggap aku orang lain aku adalah dirimu aku adalah saudaramu. Aku siap korbankan jiwaku agar kekal persahabatan kita, Shill” “Betapa beruntungnya aku punya sahabat kayak kamu Nis. Kamu baik banget sama aku. Tapi kalau kamu mau tau kenapa aku sama Reza putus, kamu langsung Tanya aja sama Reza, karena aku gak tau apa apa Nis” “Ya udah nanti aku coba Tanya sama Reza. Kamu yang sabar yaa Shilla. Tetep senyum dan semangat, aku gak mau lihat sahabatku ini sedih terus” “Iya Anisa, tetep semangatin aku yaa..hehehehe…Oh iya, kamu dan yang lain tau dari mana emang, kalau aku sama Reza udah putus?” Tanya Shilla “Kita semua tau dari Kinan, Shill” Shilla pun tertunduk lesu. “Hey Shill, kok lesu gitu? Aku gak mau lhoo lihat kamu sedih” “Gak apa-apa kok, Nisa….semangaaaaat,” jawab Shilla dengan senyum datar. “Weekend nanti kita jalan ke pantai, yukkss?” ajak Anisa “Boleh….aku tunggu dirumah yaa” “Siaaap, bos” jawab Anisa sambil memeluk Shilla. 
 

Senin, 24 Desember 2012

Cintaku Bersemi di kota Bali (Part 3)


“Aku harap kamu merasakan seperti apa yang aku rasa dan aku juga berharap kamu mau berkata jujur,Shill” “Iya, aku juga merasakan apa yang kamu rasa” jawab Shilla “Yeayyyyyyyyy,” teriak Reza sambil memeluk Shilla. ‘Jujur, aku bingung sama perasaan aku. Cinta datang dengan tiba-tiba, senyata-nyatanya, seada-adanya..begitu saja,’ batin Shilla “Shilla, kau adalah anugerah terindah yang telah Tuhan berikan kepadaku. Bersamamu 1 detik hidupku sangatlah berarti,” batin Reza
6 bulan kemudian..Jam weker sudah menunjukkan pukul 00:00 Shilla dan Reza saling cepat untuk mengucapkan anniversary mereka yang ke 6 bulan. Dan akhirnya Reza lah yang paling cepat “Happy Anniversary 6 month, my princess chubby…Longlast with me yaa dan selalu tersenyum walaupun suatu hari nanti aku dan kamu sudah tidak bersama lagi, tapi hati ini akan selalu tetap untukmu” “Aminnnn, so sweet deh kamu..thanks yaa..hmmm happy anniversary 6 month too, my prince chubby…hehehe” kata Shilla ‘Dan kita berdua merayakan anniversary yang ke 6 bulan kita di sebuah restoran di dekat pantai Kuta, sungguh indah bangeet pemandangannya. Kita berdua pun juga sempat menjadi bahan perbincangan 1 sekolahan lhoo, yaa kita berdua memang sangat cocok dan serasi bahkan kita juga di nobatkan sebagai The Sweet Couple..hehehe’ tulis Shilla di buku diary nya. Tapi, keadaan berubah menjadi berbeda. Suatu hari Reza bersikap aneh pada Shilla, Reza yang biasanya sangat perhatian sama Shilla tiba-tiba bersikap dingin dan membentak Shilla. Seketika Shilla kaget, Shilla pun lari sambil menangis dan Shilla tidak sengaja menabrak seorang cowok yang sedang membawa buku. “Bukkkkk,” “Eeeee, maaf yaa maaf aku gak sengaja” kata Shilla sambil membereskan buku milik cowok itu “Iyaa gak apa-apa. Kamu Shilla kan? Kamu kenapa nangis?” Tanya cowok itu “Iya aku Shilla. Aku gak apa-apa kok,” jawab Shilla “Kamu gak usah bohong, kelihatan kok kalau kamu lagi ada masalah. Ya walaupun kita belum saling kenal. Tapi rasanya aku tau banget kalau kamu lagi sedih,” “Ya Tuhan. Kenapa jantung ini tiba-tiba berdetak kencang saat melihat dia. Aku aja gak tau siapa nama dia tapi hati ini mengatakan kalau aku sangat dekat dengan dia,” batin Shilla “Hey, kok ngelamun aja?” “Ehhh, iya maaf, maaf sebelumnya. Apa kita pernah kenal dan pernah ketemu yaa? Nama kamu siapa,” Tanya Shilla “Kita emang belum pernah kenal dan beleum ketemu sebelumnya. Oh jadi kamu gak tau namaku? Ketahuan deh kalau aku gak popular di sekolahan ini. Masa cowok sebaik kamu, aku gak kenal,” “Masa sih kamu yang gak populer? Siapa coba di sekolahan ini yang gak tau cewek yang katanya mirip Yoona itu. Ya kamu itu Shill” :Wuihhh, gue mirip Yoona gitu? Mirip dari mana coba” “Shillaaaaa,” teriak Reza “Reza?” “Sini kamu,” kata Reza sambil menarik tangan Shilla dengan kasar “Ehh, broo. Kalau sama cewek biasa aja kali. Gak usah narik tangannya sekasar itu. Kasihan kan,” kata cowok itu “Ehh, elo tuh siapa sok perhatian sama Shilla. Gue itu pacarnya. Jadi diem deh elo gak usah ikut campur masalah orang lain” “Gue Rafa, gue murid baru disini dan gue pindahan dari Jakarta. Gue saudaranya Shilla “Apaaaaa?” kata Shilla kaget mendengar ucapan Rafa “Udah deh mending elo gak usah ngaku-ngaku jadi saudaranya Shilla. Bilang aja kalau mau deket sama Shilla” Reza menarik tangan Shilla sampai ke deket gudang sekolahan. “Shilla, asal kamu tau gue itu sayang bangeeet sama elo. Tapi ternyata benar yaa apa yang di bilang Kinan” “Gue juga sayang bangeeet sama Elo, Reza. Emangnya Kinan bilang apa soal gue,” Tanya Shilla penasaran