Selasa, 25 Desember 2012

Cintaku Bersemi di kota Bali (Part 6)


kamu,” kata Anisa sambil menghapus air mata Shilla “Mungkin Tuhan member pelajaran buat aku, supaya aku lebih sabar dan lebih kuat,” jawab Shilla sambil tersenyum.
Bel pulang sekolah pun berbunyi, jam dimana menjadi akhir kegelisahannya terhadap hal yang bias membuat air matanya menetes. “Shilla, tunggu” teriak seseorang dari arah belakangnya “Seperti suara Reza. Oh, tidakkk jangan dia jangan dia,” kata Shilla dalam hati “Aku mau mengembalikan novel kamu yang tertinggal dirumah aku..ini Shill,” kata Reza “Oh iya, makasih yaa. Ya udah aku duluan yaa” “Hati-hati Shill,” Sesampainya dirumah Shilla langsung masuk ke kamarnya dan menangis. “Tadi kenapa dia bilang hati-hati ke aku. Rasanya tadi aku ingin mengatakan aku kangen kamu. Aku lelah, kamu tidak pernah tau bahwa aku sangat lemah tanpa kamu” “Ya Tuhan, aku ngomong apa sih. Kuat dan sabar dong Shilla. Masa Cuma gara-gara cowok aja aku sampe down kayak gini,” kata Shilla menyemangati dirinya sendiri. “Shillla, aku udah didepan rumah kamu. Jadi gak kita main ke pantai. Aku tunggu di depan yaa?” sms Anisa “Jadi dong, tunggu yaa” balas Shilla. Dan beberapa menit kemudian, Shilla dating “Hey, maaf yaa nunggu lama. Ya udah kita berangkat aja yukks?” ajak Shilla. Sesampai di pantai, Shilla bukannya malah seneng tapi dia malah galau dan sedih. Ya, pantai Kuta adalah tempat yang paling Shilla dan Reza datangin saat mereka masih bersama. “Shill, tuh kan kamu sedih. Ini nih yang aku takutin kalau aku ngajak kamu kesini,” “Hahahaha..enggak kok, aku gak sedih. Ayook kita kesana,” kata Shilla sambil berlari menuju tepi pantai. “Shilla, Shilla. Kamu itu gak bias bohongin perasaan kamu ke aku. Kamu itu sahabat aku, jadi aku tau saat kamu sedih saat kamu senang. Aku janji, aku akan hibur kamu Shilla. Apapun yang buat kamu senang dan ceria lagi kayak dulu pasti aku lakukan termasuk mempersatukan kamu sama Reza lagi. Kamu itu sahabat terbaik yang Tuhan berikan buat aku. Jadi aku gak mau lihat kamu sedih terus, Shill” batin Anisa. Mereka berdua menghabiskan waktu mereka bersama dipantai dengan mebuat istana pasir,foto-foto bersama, dan sampe akhirnya pun mereka istirahat karena kelelahan. “Aku beli minuman dulu yaa Shill. Tungguin aku disini,” kata Anisa “Oyi, aku tunggu disini yaa,” jawab Shilla “Ini beneran aku di pantai Kuta, tempat yang biasanya aku sama Reza menghabiskan waktu sore bersama untuk menikmato sunset. Aku belum bisa ngelupain kamu. Segala cara udah aku coba, tapi tetep aja gak bisa. Melupakan kamu memang hal yang mustahil untuk aku lakukan. Aku gak gak pernah bisa punya rasa benci sama kamu Reza. Kisah aku dimulai saat alu ketemu kamu dan kisah itu sangat indah. Aku gak akan sanggup jika kisah kita berakhir gitu aja,” batin Shilla dalam hati sambil menangis. Lalu Shilla menuliskan sesuatu di atas pasir “I miss memories in the old time with you, Reza” Tiba- tiba Anisa dating dengan membawakan 2 kelapa muda segar. “Ciehhh..sepertinya ada yang kangen seseorang nih,” ujar Anisa meledek “Kamu sejak kapan disitu?” Tanya Shilla dengan raut muka yang mal “Hahaha…aku udah dari tadi disini. Kamu sih asyik nulis diatas pasir,” Dan tak lama kemudian tulisan yang dibuat Shilla terhapus oleh ombak. “Udah ahh, jangan ledek aku. Mana kelapa muda nya. Haus bangettt aku” “Kamu masih sayang kan sama Reza? Kalau kamu gak bisa ngelupain Reza, jangan dipaksa dong Shill,” Tanya Anisa. Shilla hanya membalas pertanyaan Anisa dengan tersenyum. Waktu sudah menunjukkan pukul 5 lebih, Shilla dan Anisa bergegas segera pulang ke rumah mereka masing-masing. Dan malam itu, hujan menghuyur kota Bali. Saat itu juga Reza dan Shilla merasakan kangen satu sama lain. “Hay hujan tolong sampaikanlah rasa bersalahku ini kepada dia. Sungguh aku rindu padamu Shilla. Aku gak kuat hidup tanpa kamu disisi aku. Aku masih sayang sama kamu dan aku gak mungkin gak bisa sayang sama kamu,” kata Reza. Di tempat lain tiba-tiba Shilla berkata “Hay hujan, tolong sampaikanlah rasa rindu ini kepada dia. Aku memang masih cinta sama kamu, Reza. Semakin aku berusaha untuk ngelupain kamu semakin susah juga aku buat ngelupain kamu. Aku... butuh pelukan kamu sekarang, saat air mata ini jatuh untuk kesekian laginya karena kamu. (Continued)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar